"Ataukah ada
bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka
tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia,” (QS. An-Nisa : 53)
Bangsa Yahudi sangat egois dan bakhil serta berat untuk bersikap sedikit menguntungkan orang-orang di luar
Yahudi. Bilamana mereka mempunyai kekuasaan, sangat kuat keinginannya
membendung keuntungan jatuh pada orang lain, sekalipun keuntungan yang
sedikit. Bangsa semacam ini sikapnya sudah pasti sangat berkeinginan agar
jangan muncul dikalangan bangsa Arab seorang Nabi pun, yang nanti
memiliki sahabat-sahabat yang dapat membangun kekuasaan untuk
menundukkan Bani Israill. Karakter Yahudi ini tetap dimiliki sampai hari
ini
Bilamana mereka telah dapat memperoleh kekuasaan untuk kembali memegang Baitul Maqdis dan wilayah sekitarnya, sudah pasti kaum Muslimin dan ummat Kristen akan diusir dari tanah Qudus itu dan sama sekali tidak akan diberi bagian. Tetapi adakah kekuasaan yang mereka inginkan itu akan teraih? Di
dalam ayat ini tidak terdapat pembenaran ataupun pengingkaran. Tetapi
ayat ini hanya menjelaskan bagaimana karakter mereka sekiranya ambisi
mereka itu berhasil.
Apa sebab bangsa Yahudi senang memeras bangsa lain bila memegang
kekuasaan? Ayat 54 QS. An-Nissa menjelaskan sebab-sebabnya sebagai
berikut:
1. Tidak senang melihat manusia lain memperoleh kelapangan rezeki
dari Allah, sehingga menjadi bangsa yang lebih hebat dari bangsa Yahudi.
2. Mereka dengki melihat kejayaan ummat Islam, sehingga menyebabkan mereka menjadi lemah dan tidak dapat menguasai dunia.
Maka untuk mencegah jangan sampai ummat Islam memperoleh kejayaan dan
bangsa-bangsa lain menjadi lebih kuat ekonomi maupun pengetahuannya,
karenanya mereka selalu memeras bangsa lain.
Abad XX ini
telah membuktikan bagaimana bangsa Yahudi memeras bangsa Jerman,
sehingga menyebabkan Hitler memimpin bangsa Jerman membinasakan bangsa
Yahudi.
[sumber]
(Baca juga : Yahudi Menjadikan Agama Sebagai Alat Untuk Memperbudak Bangsa Lain)
إرسال تعليق