Umat yahudi terdiri dari beberapa kelompok etnik yang disatukan oleh satu
"platform budaya" yang membuat mereka merasa berbeda dengan umat
manusia lainnya. Mereka mendapatkan indoktrinasi sejak kecil dari orang tua dan
generasi sebelumnya bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan dan umat manusia
lainnya tercipta untuk menjadi pelayan mereka. Dengan demikian mereka bebas
memperalat, melecehkan, dan jika perlu membunuh umat manusia lain tanpa merada
berdosa ataupun bersalah.
Struktur sosial mereka berdasar pada kepatuhan total pada pemimpin-pemimpin agama, yang mendiktekan mereka pandangan tribalisme kuno saat umat-umat manusia lain pun memiliki pandangan yang sama dengan mereka. Kekuasaan para pemimpin agama itu begitu kuat sehingga bahkan para raja dan pemimpin politik pun merasa takut dengan mereka.
Sementara pandangan tribalisme kuno itu menjaga identitas mereka, tanpa terhindarkan tumbuh kharakter-kharakter antagonis yang menimbulkan konflik dengan umat-umat manusia lainnya. Ini menjelaskan mengapa di masa lalu terjadi penindasan-penindasan dan pengekangan-pengekangan yang dilakukan umat-umat lain kepada umat yahudi.
PARASITISME
Keahlian para pemimpin umat yahudi adalah menyembunyikan teknik-teknik menguasai "kuda troya", yang terdokumentasikan dalam satu "kitab" rahasia yang disebut "Protocols of the Learned Elders of Zion". Teknik-teknik tersebut memungkinkan umat yahudi menguasai umat-umat manusia lainnya dan menjadi parasit atas mereka tanpa terlihat.
Dalam hubungan simbiolis, dua pihak yang menjalin hubungan mendapatkan keuntungan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan parasitisme satu pihak mengeruk keuntungan dari kerugian yang ditanggung pihak lain. Akibatnya dalam jangka panjang, pihak lain harus hidup menderita bahkan mati, sementara pihak yang satunya hidup makmur.
Untuk menghindarkan perlawanan pihak yang dihisap, sebagaimana sistem kekebalan tubuh yang dimiliki semua mahluk hidup, parasit memproduksi racun yang mampu menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Dengan cara yang sama umat manusia (non yahudi) kini teracuni oleh berbagai "alat intelektual" dan konsep-konsep.
"Alat-alat intelektual" itu di antaranya adalah penolakan terhadap Tuhan, penolakan terhadap tanggungjawab pribadi, penghancuran nilai-nilai sosial dengan faham-faham seperti atheisme, humanisme, sosialisme, komunisme, zionisme, feminisme, kemaksiatan, penghancuran nilai-nilai kekeluargaan dan kebangsaan.
Selain itu juga digunaan berbagai alat pengalih perhatian, seperti permainan digital, yang membuat manusia mengalihkan perhatian dari ilmu pengetahuan kepada permainan yang tidak saja menghancurkan masa depan anak-anak muda, juga merusak akhlak dan moral manusia. Orang-orang dewasa terpaku pada acara-acara televisi, permainan-permainan dan hiburan dan mengabaikan keluarga dan lingkungan sosialnya.
Tujuan dari para pemuka yahudi adalah menguasai penuh seluruh umat manusia dan kemudian menyingkirkan sebagian besar dari umat manusia dengan hanya menyisakan sebagian kecil budak-budak intelektual yang bekerja melayani kepentingan mereka.
Untuk meraih ambisinya itu, mereka tidak saja menggunakan platform budaya untuk mencuci otak, melainkan juga menebarkan racun pada makanan, obat-obatan, vaksin, aborsi (KB), peperangan-perangan dan pemerintahan korup. Dalam tahap terakhir, kemungkinan budak intelektual yang tersisa itu juga bakal dibuang ke laut atau mesin pembakaran saat robot-robot dan drone yang disebut "synthetic artificial intelligence" sudah bisa menggantikan mereka.
BAGAIMANA MENGHINDARINYA?
Di dalam dunia yang sudah begitu massif kekuasaan yahudi itu, satu-satunya jalan penyelamatan adalah dengan memberikan kesadaran pada generasi sekarang agar pada generasi mendatang kekuasaan itu tidak berhasil menjadikan anak cucu kita sebagai budak-budak yang tidak saja tidak mampu berfikir, apalagi melawan.
Jalan pertama yang bisa ditempuh untuk selamat dari perbudakan itu adalah menjadi manusia religius yang menghindari kemaksiatan, dan menolak racun budaya apa yang disebut "politically correct". (Yaitu semacam indoktrinasi kebenaran oleh yahudi dimana mereka yang melanggarnya akan mendapat sanksi keras. Hal-hal yang dianggap melanggar konsep ini di antaranya adalah sentimen anti-yahudi atau anti-semit. Di Indonesia istilah ini memang belum terdengar, namun di Amerika dan Eropa sudah menjadi hal yang biasa).
Carilah panduan dan pertolongan Tuhan dan kembali kepada tradisi lama yang menghormati nilai-nilai keluarga dan sosial. Cari jalan untuk membebaskan diri dari jebakan "matrix" yang dibuat mereka untuk menghancurkan kita. (Salah satunya tinggalkan sistem perbankan berdasar riba). Tarik deposito dari perbankan dan investasikan ke hal-hal riel seperti emas, perak dan properti. Bangun kemandirian dalam hal makanan, pakaian, energi dll dengan membentuk komunitas bersama yang saling membantu.
Lakukan hal-hal yang diridhoi Tuhan dan tinggalkan hal-hal yang tidak diridhoinya. Kembali ke agama. Jadilah manusia spiritual yang kuat, tabah dan bijaksana.
SUMBER:
"Illuminati Jewry: A Biologist's View"; Cassibon; henrymakow.com; 5 Januari 2013
(Baca juga : Hubungan Agama Kristen dan Yahudi)
إرسال تعليق