Oleh : Tri Putranto (Aktivis Kajian Zionisme Internasional)
Sebutan lain dari Ksatria Templar adalah Tentara Miskin Pengikut Yesus Kristus Dan Kuil Sulaiman. Pendiri ordo ini adalah Hugh de Payens dan Godfrey de St Orner.
Para ksatria yang beranggotakan sembilan orang tentara elit ini
dibentuk pada tahun 1118. Awalnya para Templar ini menyebut dirinya
‘tentara miskin’ namun pada kenyataannya ordo ini sangatlah kaya raya.
Para ksatria Templar mengontrol para peziarah Kristen yang bertandang
dari Eropa ke Yerusalem. Ordo ini mendapat dana dari para peziarah
tersebut. Lewat kelompok ini pula sistem cek dan kredit mulai
diperkenalkan. Pada akhirnya, para Templar membangun kapitalisme abad
pertengahan dan membuat sistem yang dijadikan cikal bakal bank modern
yang mengaplikasikan sistem ribawi.
Menurut Alan Butler dan Stephen Dafoe : Templar adalah ahli dalam memutar modal, memanfaatkan teknik perdagangan yang tidak lazim diketahui di Eropa pada saat itu. Mereka
jelas-jelas telah belajar ketrampilan ini dari sumber-sumber Yahudi,
namun memiliki lebih banyak kebebasan mengembangkan kerajaan financial
mereka, sesuatu yang membuat amat iri para pemodal Yahudi pada periode
itu.
Pada abad ke 12, melakukan perjalanan
jauh adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Para pengelana bisa saja
dirampok bandit setiap saat. Jadi, amatlah berisiko bila dalam
perjalanan membawa uang dan komoditi berharga lainnya. Para Templar
pandai membaca situasi, mereka mengeruk keuntungan melalui prasarana
sistem perbankan yang sederhana. Anggota-anggota Templar memperkenalkan
penggunaan cek yang dikeluarkan di Eropa dan dapat diuangkan di
Palestina. Bahkan mereka telah memberlakukan metode transfer uang. Di
samping mereka meminjamkan uang dengan bunga di atas 60 %.
Lembaga yang dibentuk Knight Templar
makin berkembang dan menjadi lembaga keuangan besar di Eropa. Banyak
para raja Eropa melakukan transaksi peminjaman yang akhirnya terseret
dengan hutang yang sangat besar. Secara bersamaan sistem keuangan
monarki Inggris dan Perancis dikendalikan oleh para Templar. Hal ini
membuat mereka dapat mempermainkan para raja dan kebijakan Negara untuk
kepentingan para Templar.
Seiring perjalanan waktu, Ksatria Templar bertransformasi menjadi ‘Elder of Zion’. Atas provokasi mereka, Raja William II melibatkan
Inggris ke dalam kancah perang melawan Perancis. Akhirnya berkelanjutan
hingga membuat Negara Inggris makin terpuruk hingga terperosok dalam
kubangan hutang untuk membiayai perang. Mengatasi hal ini Raja William II mengambil pinjaman kepada para bankir Yahudi.
Para bankir Yahudi mengajukan persyaratan
agar merahasiakan tokoh–tokoh Yahudi yang memberi pinjaman. Mereka juga
minta persetujuan untuk mendirikan Bank Of England, bank sentral swasta
pertama di dunia. Bank Of England mempunyai hak untuk menetapkan
standar emas terhadap uang kertas, hak meminjam £ 10 uang kertas untuk
setiap 1 pon emas yang tersimpan di Bank Sentral serta hak untuk
mengkonsolidasikan hutang nasional dan hak untuk untuk menaikkan pajak
rakyat sekaligus mengutipnya.
Pada tahun 1815 meletus perang Waterloo antara Perancis dan kerajaan-kerajaan Eropa di bawah Inggris. Seandainya Napoleon Bonarpate memenangkan
palagan tersebut niscaya Perancis akan menguasai seluruh daratan Eropa.
Dan bila yang terjadi sebaliknya, maka Inggrislah yang akan menguasai
Imperium keuangan Eropa. Begitu tentara ke dua kubu saling mendekat, Nathan Rothschild mengutus
agen-agennya berada di kedua belah front guna mengumpulkan informasi
seakurat mungkin. Tanggal 15 Juni 1815, senja hari seorang agen
Rothschild melompat ke dalam perahu yang dicarter khusus melewati selat
Channel menuju pantai Dover Inggris. Agen tersebut sampai di Folkstone
keesokan harinya, secara detil melaporkan informasi kepada Rothschild.
Tanpa membuang waktu Nathan Rothschild bergegas menuju London
menuju pasar bursa. Agen-agen Rothschild menumpahkan surat berharga
mereka ke pasar. Begitu surat berharga itu dilempar ke lantai pasar
secara drastis menurunkan nilai transaksi. Tanpa ekspresi Nathan berdiri
di ‘Pilar Rothschild’ terus menjual saham-sahamnya.
Akhirnya semua orang turut menumpahkan surat berharga dan uang kertas, emas perak untuk mempertahankan kekayaan yang masih tersisa. Harga surat tersebut turun drastis hingga mencapai 5 sen untuk setiap obligasi yang senilai dengan harga satu dollar. Pada akhirnya sesuai petunjuk Nathan Rothschild, agen-agennya melesat ke meja dan memborong semua kertas-kertas saham di lantai bursa. Tak lama kemudian terdengar berita yang mengejutkan, Inggris telah memenangkan perang Waterloo. Dan hanya beberapa detik kertas yang semula tak berharga tersebut menukik tajam melampaui harga aslinya. Nathan Rothschild berhasil memegang control ekonomi Inggris. Bila dihitung kekayaannya menjadi dua puluh kali lipat dari nilai sebelumnya.
Akhirnya semua orang turut menumpahkan surat berharga dan uang kertas, emas perak untuk mempertahankan kekayaan yang masih tersisa. Harga surat tersebut turun drastis hingga mencapai 5 sen untuk setiap obligasi yang senilai dengan harga satu dollar. Pada akhirnya sesuai petunjuk Nathan Rothschild, agen-agennya melesat ke meja dan memborong semua kertas-kertas saham di lantai bursa. Tak lama kemudian terdengar berita yang mengejutkan, Inggris telah memenangkan perang Waterloo. Dan hanya beberapa detik kertas yang semula tak berharga tersebut menukik tajam melampaui harga aslinya. Nathan Rothschild berhasil memegang control ekonomi Inggris. Bila dihitung kekayaannya menjadi dua puluh kali lipat dari nilai sebelumnya.
Setelah menderita kekalahan telak di
Waterloo, Perancis berusaha membenahi ekonominya. Bulan Oktober 1818,
para agen Rothschid memborong sejumlah surat berharga pemerintah
Perancis melalui saingan mereka: Ouvrad dan Baring Brothers. Tanggal 5
November 1818, agen Rothschid melakukan dumping terhadap surat
berharga tersebut di pasar terbuka. Keluarga Rothschid mendapat undangan
menghadap raja. Keluarga Rothschid berhasil memegang kontrol ekonomi
Perancis.
Benjamin Disraeli, PM Inggris saat itu menulis novel bertajuk ‘Coningsby’ yang menggambarkan tentang imperium Rothschild: ‘pangeran
dan pemimpin pasar uang dunia dan juga pangeran dan pemimpin dalam
bidang apa saja. Secara harfiah bahkan memegang kendali atas pendapatan
Italia selatan. Sementara para raja dan menteri dari seluruh kerajaan
Eropa memohon nasihatnya dan menjalankan saran-sarannya’
Akhirnya bermunculanlah bankir-bankir internasional di seantero dunia. Awal dari bencana di muka bumi ini ketika para bankir Yahudi tersebut berhasil mendirikan bank sentral sejenis di Amerika Serikat. Pendirian bank ini dipelopori oleh tujuh bankir Internasional di Jekyll Island pada tahun 1910 yang kemudian dikenal sebagai ‘Federal Reserve’.
Federal Reserve dirancang sebagai suatu
kartel perbankan untuk melindungi kepentingan anggota-anggotanya dan
meyakinkan kongres dan publik bahwa kartel perbankan ini dibentuk
seolah-olah sebagai lembaga otoritas moneter pemerintah Amerika Serikat.
Dengan berbekal independensinya, Federal Reserve beserta kekuatan
modalnya serta praktik-praktik bisnis yang licik telah mengintervensi
otoritas moneter sehingga menghancurkan kehidupan sosial ekonomi rakyat
penghuni bumi ini. Sejatinya Federal Reserve ini adalah suatu badan
usaha milik swasta yang berperan sebagai pengatur utama dan menguasai
institusi perbankan Amerika. Fungsi utamanya menetapkan kebijakan
moneter. Banyak para pakar memprediksi The Fed mempunyai pengaruh besar
terhadap jalannya bisnis di Amerika Serikat.
Pada pertemuan 15 negara sekutu pemenang
Perang Dunia II digagas ‘Bretton Woods Agreement’ yang menetapkan dolar
Amerika sebagai denominator nilai dasar pertukaran uang internasional.
Dan terbentuklah : International Monetary Founds dan Bank Dunia sebagai
lembaga dana moneter internasional yang bertujuan memberi bantuan
kepada negara-negara yang mengalami kesulitan likuiditas keuangan.
Pasokan dana untuk IMF dan Bank Dunia diperoleh dari Federal Reserve.
Pada kasus ini jaringan freemasonry telah mengaplikasikan Protokol Of
Zion yang ke enam; Membangun kekuatan Zionisme melalui manipulasi
ekonomi terutama melalui monopoli perbankan dan kekuatan keuangan.
Pada hakekatnya IMF dan Bank Dunia,
merupakan instrument Zionisme untuk memporak-porandakan Negara yang
berdaulat agar tak lebih sekadar sebagai teritori mereka. Artinya, semua
umat manusia harus memandang satu arah yaitu kekuatan mata uang
sebagaimana yang dilambangkan oleh mata uang satu dollar Amerika: Novus Ordo Seclorum.
Jadi, seluruh perekonomian global telah dikuasai oleh kaum Zionis dan
menjadi ‘dewa lucifer’ yang akan menyelamatkan manusia sekaligus
menguasainya.
Adalah Joseph Stiglitz mantan kepala tim
Ekonomi Bank Dunia memaparkan bahwa IMF mengembangkan empat langkah
program. Langkah Pertama: Privatisasi, pada program ini perusahaan milik
penerima bantuan IMF harus dijual pada swasta untuk mendapatkan dana
segar.Menurut Stiglitz: Kita bisa melihat
bagaimana mata para pejabat keuangan di Negara penerima bantuan itu
terbelalak tatkala mengetahui prospek pemberian 10 % komisi beberapa
milyar dollar yang akan dibayarkan langsung ke rekening pribadi yang
bersangkutan di suatu bank Swiss yang diambilkan dari harga penjualan
asset nasional mereka tadi.
Program kedua: Liberalisasi Pasar Modal,
dengan ditingkatkannya modal pemasukan modal investasi dari luar
berdampak pada pengurasan cadangan devisa Negara untuk mendatangkan
asset melalui impor dari Negara-negara yang ditujuk IMF. Dana dari luar
masuk di sektor real estate dan valuta, dan langsung ditarik bila ada
tanda-tanda akan ada kerusuhan. Untuk merayu kaum spekulan mengembalikan
dana modal nasional, IMF menuntut Negara debitur untuk menaikkan suku
bunga bank. Ketetapan tersebut diikuti dengan diberlakukan kebijakan
uang ketat dan dihentikannya subsidi pada bidang yang berkaitan dengan
sosial ekonomi masyarakat.
Program ketiga: Pricing, menaikkan harga
komoditas strategis misalnya pangan, air bersih dan BBM. Langkah ini
sudah dipastikan akan mengarah pada ‘Kerusuhan IMF’ Dengan terhapusnya
subsidi untuk beras dan BBM, Negara akan meledak dengan kerusuhan yang
tak lain dari satu bentuk demonstrasi yang dibubarkan dengan gas air
mata, peluru dan tank yang menyebabkan kepanikan baru pada gilirannya
berakibat ‘capital flight’ pelarian modal dan kebangkrutan pemerintah.
Krisis ekonomi ini menguntungkan perusahaan asing yang memperoleh
peluang mengambil sisa asset Negara seperti: konsensi pertambangan,
perbankan, perkebunan dan lain-lain.
Tahap ke empat: Strategi Pengentasan kemiskinan, dengan memberlakukan ‘pasar bebas’ yang mengacu pada aturan WTO (
World Trade Organization ) dan Bank Dunia. Hal ini berimbas pada
pengusaha local yang terpaksa meminjam dana dengan suku bunga hingga 60 %
dari bank local di samping harus bersaing dengan barang-barang import
dari Amerika dan Eropa. Pada saat ini, Bank Dunia dapat memerintahkan blockade keuangan.Stiglitz memaparkan: ‘Tata Dunia Baru
itu pada hakekatnya telah menjatuhkan vonis hukuman mati pada rakyat
sedunia dengan cara memberlakukan tarif yang tidak masuk akal kepada
perusahaan obat-obatan yang bermerek.’
Namun ironisnya, pemerintah dunia ke
tiga masih memandang IMF dan Bank Dunia sebagai lembaga donatur yang
manusiawi. Padahal, justru IMF lah yang paling berperan dalam
menciptakan kemiskinan di Negara-negara berkembang. Jadi, IMF, Bank
Dunia dan WTO hanyalah topeng dari sistem kekuasaan absolute kaum
Zionis.Seorang pakar ekonomi Prof JS Malan dari Universitas Sao Paulo merepresentasikan:
Setiap bangsa akan menangggung utang
yang berat dan mereka tidak akan mampu membayarnya sehingga mereka harus
menebusnya sebagai budak yang setia dan patuh terhadap perintah.
Kekuasaan IMF sangat absolute sehingga tidak akan ada satu negarapun
yang mampu mendapatkan satu sen pun, kecuali atas persetujuan atau
arahan dari IMF.
Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang
mengandung filsafat sosial dan politik yang didasarkan pada pengembangan
hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan paham kebebasan.
Sistem ini melahirkan banyak malapetaka terhadap dunia. Kapitalisme
berdampak melakukan tekanan dan campur-tangan politis, sosial serta
kultural terhadap bangsa di dunia.
Menguak sejarah kapitalisme diawali pada
saat Eropa diperintah imperium Romawi yang mewariskan sistem feodal.
Pada abad 16 secara bertahap muncul kelas borjuis disusul fase
kapitalisme. Selanjutnya muncul seruan liberalisasi yang disusul seruan
nasionalisme sekuler dan penciutan dominasi Paus.
Adapun para propagandis kapitalisme
adalah: Francois Quesnay, John Locke, Turgot, Mirabeau serta JB say. Tak
lama kemudian muncul aliran klasik yang menonjol lewat pemikiran: Adam
Smith, David Ricardo, Robert Malthus, John Stuart Mill, Lord Keynes,
David Hume dan Edmund Burke.Doktrin kapitalisme adalah mencari
keuntungan dengan berbagai cara dan sarana. Selain itu mendewakan hak
milik [pribadi], persaingan dan kompetisi pasar serta sistem harga
bebas.
Pada abad ke 16 setelah dihapus sistem
feodal muncul kapitalisme perdagangan. Dalam hal ini seorang pengusaha
menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Pada tahun 1755 seiring
dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt maka lahirlah kapitalisme
industri yang membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa
menjelang abad ke 19. Dalam sistem ini memisahkan antara modal dan
buruh. Setelah itu hadir sistem kartel yakni kesepakatan
perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. Sistem
ini memberi kesempatan untuk memenopoli pasar. Akhirnya muncul sistem trust
yang membentuk satu perusahaan dan berbagai perusahaan yang bersaing
agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.
Adapun sisi negatif dari Kapitalisme
adalah: Sistem ini buatan manusia yang mendominasi pasar untuk
kepentingan pribadi, sangat egoistis, monopolitis, terlalu berpihak pada
hak milik pribadi, terbentuk arena persaingan, perampasan tenaga
produktif, muncul pengangguran, penjajahan, peperangan, malapetaka, riba
dan tidak berperikemanusiaan.Kapitalisme tumbuh di Inggris, Perancis,
Jepang, Amerika. Sistem kapitalisme tak ubahnya sistem komunisme.
Keduanya dipelopori oleh kaum Zionis lakanatullah.
Tiga Pilar Setan
Ketika krisis ekonomi merebak, bencana
ekonomi adalah kemestian. Harga barang dan jasa melonjak tajam sementara
daya beli masyarakat sulit mengimbangi. Era baru ekonomi dan keuangan
dunia ditandai dengan kemampuan sistem ekonomi yang ditengarai sebagai
sitem moneter dunia dengan diciptakannya tiga pilar setan: fiat money, fractional reserve requirement dan interest.
Robert Mundell peraih nobel ekonomi
menyebutnya sebagai rezim inflasi permanent, dimana terjadi penggandaan
uang yang begitu dahsyat sehingga pertumbuhan sektor moneter akan selalu
berada di atas pertumbuhan sektor riil. Semakin lama akan mengakibatkan
ketimpangan yang akan menjadi pemantik ketidakseimbangan ekonomi
global. Beban semakin lama menggelembung dan suatu saat siap meledak
mejadi krisis ekonomi.
Fiat Money
Sistem ekonomi kapitalis mendatangkan
keuntungan bagi segelintir pihak di satu sisi dan pihak lain yang
dirugikan di sisi lain. Sistem kapitalis memfasilitasi uang kertas (fiat
money) dalam transaksi ekonomi. Sedang uang yang diciptakan tanpa
didukung dengan logam mulia. Oleh penguasa uang tersebut bisa dicetak
berapapun juga dan tak bisa ditukar dengan koin emas. Hal ini akan
menjadi sebuah persoalan ketika pemerintah telah kehilangan kepercayaan
yang berdampak pada uang kertas yang diciptakan menjadi tidak berharga.
Jadi, fiat money tak bisa diandalkan sebagai alat penyimpan nilai. Dan
uang kertas tak memiliki nilai intrinsic sebagaimana logam
mulia. Kita tidak menafikan bahwa uang kertas sebagai slah satu alat
tukar yang praktis dan si pembawa lebih merasa aman. Namun pada saat
penciptaan uang melebihi output riil yang diproduksi maka
terjadilah inflasi. Perlu dicermati, eksisnya penggunaan uang kertas
akan menguasai perekonomian. Uang kertas tidak menambah produktivitas
seperti yang dijanjikan sehingga membuat para penggunanya sibuk bekerja
demi mengais kompensasi yang tak seberapa.
Fractional Reserve Requirement
Bank Sentral sebuah Negara mengeluarkan
persyaratan setiap bank yang beroperasi di wilayah otoritasnya agar
menyediakan sebagian kecil dana yang disetorkan deposan sebagai cadangan
yang disebut Fractional Reserve Requirement (FRR) yang diperlukan untuk
memenuhi kondisi normal permintaan para deposan yang menarik
depositnya. Persentase jumlah cadangan adalah sebagian kecil dari jumlah
yang disimpan.
Interest
Bunga (interest) adalah biaya
servis yang dikenakan bank baik berupa pinjaman atau kredit yang
diberikan kepada nasabah. Meski dalam kitab suci pun dinyatakan haram,
bunga menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem moneter. Ada tiga
konsekuensi berkaitan dengan bunga: bunga menuntut pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan kendati kondisi ekonomi stagnan. Selain itu
mendorong persaingan antar para pelaku bisnis serta mensejahterakan
segelintir minoritas di atas penderitaan rakyat yang mayoritas.
Tiga pilar setan telah diciptakan
sedemikian rupa dan akan selalu menelan korban. Problem utama adalah
gagal membayar. Kuantitas uang terus bertambah tak sebanding dengan laju
sektor riil, sehingga akan memicu ketidak seimbangan. Akhirnya, balon
ekonomi akan pecah dan terjadi apa yang disebut krisis ekonomi.
Ibn Khaldun dalam magnum opusnya :
Muqadimah, menjelaskan: Allah swt menciptakan emas dan perak tak lain
untuk menjadi alat pengukur nilai bagi segala sesuatu. Namun tak hanya
itu, emas dan perak ternyata bisa berfungsi sebagai alat tukar.Dalam sistem periodik unsur-unsur, logam
emas dan perak dikelompokkan dalam golongan yang sama : I B. Logam mulia
ini tak bisa diubah dengan bahan kimia yang lain.
Pada 300 SM Archimedes telah
membuktikan bahwa logam bisa dideteksi tanpa merusak susunan kimianya.
Emas tak terkontaminasi udara sehingga logam ini tahan terhadap karat.
Logam mulia ini termasuk logam lunak namun dikategorikan sebagai logam
yang paling berat. Satu kubik emas mempunyai berat lebih dari setengah
ton.
Pada masa Rasulullah saw, sebagai alat transaksi dipergunakan dinar dan dirham.
Meski dinar dan dirham bukan mata uang asli Arab namun dinar yang
mencerminkan emas murni seberat 4,25 gram dan dirham terbuat dari perak
dengan berat 3 gram membawa peradaban baru dalam kehidupan ekonomi dan
sosial pada saat itu.
Dinar ditengarai sebagai mata uang asli Byzantium sedangkan dirham mata uang asli Persia.Emas dan perak terbukti anti inflasi,
Jadi, penggunaan emas dalam transaksi sangat menguntungkan lantaran emas
mempunyai nilai stabil.
Konklusinya penggunaan dinar sebagai alat
transaksi akan menghancurkan legitimasi tiga pilar setan sehingga uang
yang beredar dalam sistem ekonomi adalah uang riil.Menurut pandangan Islam, solusi dari
problem di atas dengan mengaplikasikan ekonomi syariah. Jadi, bentuk
ekonomi yang sarat dengan nilai-nilai Islam yang mencakup aqidah,
syariah, ibadah dan akhlaq.
Daftar Pustaka
A Riawan Amin, Satanic Finance, Celestial Publishing, Cetakan I, April 2007.
Harun Yahya, Ancaman Global Freemasonry, Dzikra, Cetakan I, Januari 2005.
Harun Yahya, Ksatria-ksatria Templar Cikal Bakal Freemasonry, Rislah Gusti , Cetakan I, September 2005.
Indra Adil, The Lady Di Conspiracy, Pustaka Al-Kautsar, Cetakan I, Januari 2007.
Rizki Ridyasmara, Knights Templar Knights Of Christ, Pustaka Al-Kautsar, Cetakan I, Oktober 2006.
Toto Tasmara, Dajjal Dan Simbol Setan, Gema Insani Press, Cetakan IV, Juni 2000.
WAMY, Gerakan Keagamaan Dan Pemikiran, Al-I’Tishom, Cetakan V, Mei 2006.
ZA Maulani, Zionisme Gerakan Menalukkan Dunia, Daseta, Cetakan III, Juli 2003.
[Sumber]
Posting Komentar