Sebuah buku bestseller di Cina “The Currency
War” menggambarkan bagaimana Yahudi menguasai dunia dengan memanipulasi sistem
keuangan dunia. Buku ini dibaca di kalangan politik elit pemerintahan Cina.
Konsiprasi Yahudi di Asia sudah menjadi lagu lama. Jepang sudah lama
terperangah dengan buku-buku seperti “To Watch Jews Is to See the World
Clearly,” “The Next Ten Years: How to Get an Inside View of the Jewish
Protocols,” and “I’d Like to Apologize to the Japanese: A Jewish Elder’s
Confession.” Semua buku ini sebenarnya merupakan variasi dari “The Protocols of
the Elders of Zion.” Cina sejak lama mengadopsi cara modern Jepang. Mungkin
inilah gambaran bagaimana konspirasi Yahudi berlangsung selama ini.
Mantan PM
Malaysia, Mahathir Mohammad mengatakan, “Yahudi menguasai dunia dengan kuasa
penuh. Mereka membuat orang berkelahi satu sama lain, dan saling bunuh.” Dan
Yahudi selalu saja menyetir semua negara di dunia, terutama AS. Khusus
Mahathir, solidaritas Islam di negaranya mungkin kuat. Tapi di negara lain,
tidak. Tak ada satupun orang Cina atau Jepang pernah menyalahkan Yahudi atas
pembunuhan anak-anak di Passover. Salah satu yang membuat mereka bersikap
seperti itu karena mereka tidak pernah melihat orang Yahudi di negara mereka,
kecuali jika mereka pergi ke luar negeri. Jadi apa yang bisa membuktikan
konspirasi Yahudi? Jawabannya adalah politis.
Jepang bukan
lagi masyarakat yang tertutup, bahkan orang yang hanya sedikit tahu tentang
demokrasi pun sadar bahwa masyarakat Jepang merupakan korban sebuah kekuasaan
yang tak terlihat. Jepang memang tak pernah secara resmi terjajah, tapi pernah
merasakan dominasi Barat, setidaknya pada dekade 1850-an, ketika AS pertama
kali menjejakkan kakinya di perbatasan mereka. Sementara Cina, telah lama
menderita karena Yahudi yang menetap di Barat.
Cina dikeluarkan
tanpa ampun dari berbagai pengakuan dan perdagangan internasional. Mereka juga
tidak pernah dianggap ketika berhasil menjadi negara yang banyak menciptakan
uang. Tapi ketika sedikit saja ada yang salah, orang Cina disalahkan, bahkan
menuduhnya sebagai komunis. Namun, orang Cina adalah orang-orang yang pintar.
Tidak seperti orang Jepang yang terus-terusan menghiba kepada Zionis (Jepang
bisa menaklukan Rusia setelah Yahudi turut campur).
Sepanjang Perang
Dunia II, ketika Jerman meminta Jepang untuk menyerahkan bangsa Yahudi, negara
Matahari Terbit itu setiap malam mengadakan jamuan makan malam dengan Yahudi.
Yahudi lari ke Shanghai, dan bersembunyi aman dalam lindungan Jepang. Sampai
sekarang, konspirasi Yahudi bermula dari sini.
[Sumber]
(Baca juga :Bangsa Yang Sering Memeras Orang Lain Apabila Berkuasa)
[Sumber]
(Baca juga :Bangsa Yang Sering Memeras Orang Lain Apabila Berkuasa)
Posting Komentar