Yahudi Mengendalikan Dunia Lewat Amerika

Dunia modern seakan hanya membutuhkan satu jenis bahan bakar untuk menggerakkan mesin kehidupanya yaitu uang. Hampir seluruh aspek kehidupan moderen membutuhkan uang, hampir tiada yang gratis di zaman sekarang, bahkan udara yang bersih dan sehat menjadi barang yang semakin sulit di dapat. Maka tak heran ekonomi adalah pilar paling utama dalam kehidupan modern yang paling berpengaruh dalam hidup manusia, sebagai individu terlebih sebagai seorang mahkluk sosial. dan saat berbicara siapakah figur penting yg berperan vital dalam sistem ekonom dan keuangan dunia maka, inilah beberapa nama mereka.
1. Indonesia sebagai sebuah bangsa tentu tak akan pernah lupa dengan sosok George Soros. Pengusaha Yahudi yg merupakan warga negara Amerika Serikat ini adalah sosok yg disebut sebagai peletak dasar krisis ekonomi Indonesia di tahun 1997 - 1998. George Soros dengan kekuatan modalnya diduga sebagai pemborong dollar Amerika di pasar Asia di era 95 - 98. Padahal di periode itu ekonomi Indonesia sedang membutuhkan dollar Amerika dalam jumlah yang besar untuk membayar hutang luar negeri, akibatnya terjadi krisis moneter yaitu krisis yang disebabkan oleh melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika. Krisis moneter ini akhirnya berimbas pada krisis ekonomi. Krisis ekonomi berdampak pada semua aspek. Ekonomi berimbas pada peta politik, sosial budaya, hingga praktek beragama. Krisis ekonomi mulanya berdampak pada gejolak politik yang bermuara pada tumbangnya kekuasaan orde baru dan lengsernya sang patrot SOEHARTO. Pasca orde baru virus demokrasi dan kebebasan seakan menjangkiti semua anak bangsa, orde baru telah di cap sebagai sebuah REZIM OTORITER YANG MENGEKANG PEMIKIRAN DAN KETERBUKAAN POLA PIKIR RAKYAT INDONESIA. Maka ketika Indonesia mengisi masa reformasi, semangat kebebasan dan penjaminan untuk berpendapat harus di prioritaskan bahkan cenderung untuk di agungkan. 

2. Duet Jack Lew dan Janet Yallen adalah dua orang  paling berpengaruh dalam sistem keuangan di Amerika Serikat. Jack Lew adalah Menteri keuangan, sedangkan Janet Yallen adalah cermen bank Central Amerika Serikat. Keduanya adalah figur penting yang menggariskan dan menetapkan kebijakan ekonomi  dan keuangan Amerika Serikat, dan seperti yang kita ketahui apapun keputusan dalam negri Amerika Serikat akan mempengaruhi kondisi keuangan dunia, terlebih Indonesia negri muslim terbesar di dunia yang semakin hari semakin melemah kemandirianya dalam bidang ekonomi. 

3. Mark Z. Pemuda berusia 30 tahun ini adalah orang paling berpengaruh di dunia, karna ialah pemilik dua perusahaan sosial media terbesar di dunia yaitu Facebook dan WhatsApp. Kombinasi Facebook sebagai situs jejaring sosial dengan WhatsApp sebagai media chatting online menjadikan Mark Z sebagai orang yang paling berpengaruh sekaligus orang yang paling diuntungkan dari pola interaksi dan komunikasi di dunia maya. Mark Z boleh di bilang sebagai Raja di era digital, Karena semakin hari pola kehidupan sosial manusia menjadi semakin mendekat ke ranah maya dan meninggalkan interaksi di dunia nyata. 


The Fed: Penguasa Amerika yang Sebenarnya
Prof. Richard Claproth dalam kertas kerja berjudul “U.S Government Bankruptcy Proceedings” menerangkan dengan detail bagaimana konspirasi Yahudi menguasai Amerika Serikat dan tentu saja menguai Dunia.
Berikut inilah salinannya:

Richard Claproth  Richard Claproth  Sebelum 1913, Pemerintah AS memperoleh dana dari tarif impor. Saat itu belum ada pajak terhadap warga AS. Mata uang Amerika dibuat dari logam asli (koin emas & perak) atau uang kertas dolar yang dihargai dan bisa dikembalikan sebagai logam (gold dolar notes dan silver dolar notes). Pada tahun yang sama 1913, para bankir memutuskan bahwa telah terjadi kekurangan mata uang di AS, dan pemerintah tidak bisa menerbitkan mata uang lagi karena semua emas cadangannya telah terpakai.

Agar ada sirkulasi tambahan uang, sekelompok orang mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York” yang kemudian hari populer disingkat The Fed.  Kemudian The Fed menjual stok emas yang dimilikinya, dan dibeli oleh mereka sendiri senilai US$ 450 juta, melalui:     

1. Rothschild Bank of London.    

2. Rothschild Bank of Berlin.   

3. Warburg Bank of Hamburg.    

4. Warburg Bank of Amsterdam (milik keluarga Warburg yang mengontrol German Reichsbank bersama keluarga Rothschild).    

5. Israel Moses Seif Bank of Italy.   

6. Lazard Brothers of Paris. 

7. Citibank.

8. Goldman & Sach of New York.    

9. Lehman & Brothers of New York.    

10. Chase Manhattan Bank of New York,

11. dan Kuhn & Loeb Bank of New York.

Karena kesebelas bank-bank tersebut memiliki cadangan emas yang besar, maka kelompok bank tersebut dapat menerbitkan mata uang dengan jaminan emas yang mereka miliki.  Dan mata uang kelompok ini disebut “Federal Reserve Notes”. Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling tukar. 
Untuk membayar bunga atas utang negara, pemerintah AS menciptakan pajak pendapatan – income tax. Dengan kaitan ini, sebenarnya warga negara AS membayar bunga kepada The Fed, yang secara de facto sejak 1913 mereka sudah tidak merdeka lagi. Karena seluruh income tax yang terkumpul dibayarkan ke Federal Reserve sebagai bunga atas pinjaman.   Awal tahun 1929, The Fed berhenti menerima uang emas sebagai pembayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’.  The Fed mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari sirkulasi, dan menggantinya dengan ‘uang resmi’.  Sebelum tahun 1929 berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka depresi besar "The Great Depression”.  Tahun 1931, Presiden AS, Hoover mengumumkan kekurangan budget sebesar US$ 920 juta. 
Tahun 1932, Amerika menjual emas senilai US$ 750 juta yang digunakan untuk menjamin mata uang Amerika. Ini sama dengan ‘penjualan likuidasi sebuah perusahaan bermasalah.  Emas yang dijual ini dibeli dengan diskon oleh bank internasional (asing), dan pembelinya adalah para pemilik ‘The Fed’ di New York.  Pada sisi lain, secara diam-diam, Roosevelt mendapat sokongan dana besar dari para bankir Yahudi untuk biaya kampanye presiden. 

Roosevelt mengalahkan Hoover dalam pemilu Presiden tahun 1932. dalam sambutannya, Roosevelt mengatakan: 

“Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah ketakutan itu sendiri”. 

Lalu, Roosevelt melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan re-organisasi pemerintah AS sebagai suatu perusahaan. Perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan. AS bangkrut karena tidak mampu membayar bunga akibat berhutang kepada Federal Reserve.  Akibat bangkrutnya AS, maka bank-bank yang merupakan pemilik The Fed sekarang memiliki SELURUH Amerika, termasuk warga negaranya dan aset-asetnya! 

Amerika mengalami bentuk penjajahan yang sempurna. Negara USA adalah anak perusahaan Federal Reserve. Sehingga tidaklah mengherankan bila pemerintah AS selalu membela kepentingan Yahudi di tanah jajahan mereka di Palestina.

Uang dollar keuangan ekonomi Seminggu kemudian. Di Parlemen, dilakukan tuntutan impeachment terhadap anggota-anggota dari Dewan Federal Reserve.  Mereka, agen-agen Federal Reserve (the Fed) dan para manajer dari Departemen Keuangan AS dituduh telah melakukan kejahatan luar biasa dan penyalahgunaan wewenang.  Juga, termasuk pencurian lebih dari US$ 80 juta pertahun selama lima tahun (total US$ 400 juta). Namun impeachment ini kandas di tengah jalan, mirip seperti kandasnya kasus Bank Century di negara kita. 

Perampasan Harta Warga Negara 

Tahun 1934, Presiden Roosevelt memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk tutup selama satu minggu, dan menarik emas juga uang kertas yang di back up emas dari masyarakat, lalu menggantinya dengan uang kertas yang dicetak Federal Reserve.  Tahun itu dikenang sebagai “Libur Bank Nasional”. Rakyat mulai menahan emasnya, karena mereka tidak mau menggunakan kertas tak bernilai yang dipaksakan ‘seolah-olah’ uang. Karena hal itu Roosevelt murka, dan mengeluarkan perintah bahwa setiap warga negara dilarang memiliki emas, karena ilegal. Emas dan perak dicantumkan sebagai barang haram seperti narkotika! 

Para hamba hukum melakukan razia besar-besaran, dan menggeledah orang-orang yang memiliki emas dan perak, yang diperlakukan laiknya kriminal. Mereka menyita emas dan perak yang ditemukan di masyarakat. 

Pada saat itu, rakyat yang ketakutan, berbondong-bondong menukar emasnya dengan sertifikat (bond) bertuliskan I.O.U yang ditanda tangani oleh Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika. Setiap warga AS yang menukarkan emasnya menerima kompensasi $ 20,67 / troy ons.  Dalam waktu singkat Pemerintah Federal berhasil meraup 5 juta troy ons emas (155,5 ton), yang segera dilebur menjadi batangan. Tak lama kemudian, The Fed mendevaluasi uang kertas menjadi $ 35 / troy ons emas.  Hal ini merupakan perampokan emas terbesar yang terjadi dalam sejarah umat manusia.

(Baca juga : Mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad : Konspirasi Yahudi di Asia)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama